Pengenalan
Penyakit GERD merupakan salah satu penyakit yang disepelekan oleh masyarakat kebanyakan saat ini. Masyarakat masih menganggap penyakit ini bersifat ringan, padahal bila dibiarkan dapat menimbulkan gejala lebih serius. Apabila tidak ditangani serius, penyakit GERD dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan memperburuk kondisi pasien lebih lanjut. Oleh karena itu, pasien perlu mewaspadai adanya gejala yang mengarah GERD agar dapat segera mendapatkan tatalaksana lebih lanjut oleh dokter.
Penyebab
Penyakit GERD pada pasien dapat disebabkan akibat dari melemahnya cincin yang terdapat antara lambung dan esofagus. Cincin tersebut berfungsi untuk mencegah naiknya isi lambung masuk ke dalam esofagus. Ketika cincin tersebut tidak dapat menutup dengan rapat, isi lambung dapat mengalami kenaikan ke esofagus sehingga timbul GERD. Melemahnya cincin antara lambung dan esofagus dapat terjadi pada ibu hamil, penderita asma, dan orang dengan obesitas. Selain itu, terdapat beberapa makanan yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit GERD. Konsumsi makanan berlemak, makanan yang asam dan pedas dapat memicu naiknya isi lambung dan melemahkan cincin pemisah lambung dan esofagus. Selain itu, konsumsi minuman berkafein seperti kopi, soda dan minuman beralkohol berisiko timbulnya GERD bila dikonsumsi berlebihan. Selain itu, tidur setelah makan dapat berisiko naiknya isi lambung ke dalam esofagus, sehingga meningkatkan risiko timbulnya GERD.
Gejala
Terdapat beberapa gejala yang dapat mengarah pada timbulnya GERD sehingga pasien perlu mengonsultasikan dengan dokter. Beberapa gejala dari GERD yang mesti diwaspadai antara lain yaitu:
- Nyeri dada disertai sensasi terbakar di dada
- Ada rasa pahit atau asam di mulut
- Mual dan muntah
- Sulit menelan
- Batuk kering
- Nyeri tenggorokan
- Suara serak
Apabila beberapa gejala diatas tersebut dibiarkan, maka dapat berisiko memperburuk kondisi pasien dan membuat pasien mendapatkan terapi lebih awal. Sehingga pasien perlu mewaspadai bila timbul gejala seperti di atas.
Diagnosis
Terdapat beberapa tindakan yang akan dilakukan oleh dokter untuk menentukan apakah pasien memiliki penyakit GERD atau penyakit lainnya. Beberapa tindakan yang dilakukan oleh dokter antara lain yaitu:
- Wawancara
Biasanya penyakit GERD dapat diketahui berdasarkan wawancara antara dokter dengan pasien. Dokter akan menanyakan riwayat makan pasien seperti kegemaran makanan yang dimakan dan pola makan sehari-hari. Dokter juga akan menanyakan mengenai gejala-gejala yang mungkin timbul pada pasien seperti nyeri dada, sensasi terbakar di dada, mual muntah dan adanya rasa pahit atau asam di mulut. - Pemeriksaan fisik
Umumnya, pasien dengan penyakit GERD tidak memerlukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik umumnya dilakukan untuk memastikan tidak ada penyakit lainnya pada pasien yang dapat mempersulit pengobatan pasien atau memperparah kondisi pasien. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter umumnya mengecek kondisi perut pasien apakah ada penyakit di perut pasien. - Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan lanjutan umumnya dilakukan untuk menilai keparahan pada esofagus pasien yang sudah lama menderita penyakit GERD. Dokter akan melakukan endoskopi berupa memasukan selang dengan kamera untuk melihat kondisi esofagus pasien, juga dokter akan mengambil spesimen dari sel esofagus untuk dinilai secara mikroskopis bagaimaan kerusakan esofagus pasien.
Terapi
Terdapat beberapa terapi yang dilakukan oleh pasien untuk menyembuhkan penyakit GERD yang dialami pasien. Beberapa terapi yang dilakukan antara lain yaitu:
- Terapi obat-obatan
Obat-obatan yang umumnya diberikan oleh dokter merupakan obat jenis proton-pump inhibitor (PPI)yang bekerja dengan menurunkan asam lambung. Obat jenis PPI antara lain omeprazole, lanzoprazole, dan esomeprazole. Selain itu, terdapat obat GERD berupa H2 antagonis yang dapat menghambat produksi asam lambung agar tidak keluar terlalu banyak. Obat jenis H2 antagonis antara lain yaitu ranitidin,famotidin, dan cimetidin. - Terapi operasi
Terapi GERD dengan operasi dilakukan bila terapi dengan obat-obatan yang dilakukan sudah tidak efektif untuk mengobati GERD. Tindakan operasi yang dilakukan umumnya berupa penguatan cincin antara esofagus dan lambung agar isi lambung tidak mudah naik. - Terapi non obat-obatan
Terapi non obat-obatan yang dilakukan pada pasien dengan GERD umumnya mengubah pola makan pasien untuk mengurangi makanan yang berisiko menimbulkan GERD dapat timbul di kemudian hari. Dokter akan menyarankan mengurangi konsumsi makanan berlemak, pedas maupun asam. Dokter juga menyarankan agar pasien tidak segera tidur sesudah makan, dan apabila tidur diusahakan pasien memosisikan kepala agak lebih tinggi agar isi lambung tidak naik ke esofagus.
Pencegahan
Terdapat beberapa tindakan yang dilakukan untuk mencegah dari terkena penyakit GERD. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain yaitu :
- Menurunkan Berat Badan
Penderita obesitas diketahui memiliki risiko lebin besar untuk terkena penyakit GERD. Tekanan pada perut dapat menyebabkan isi lambun mudah naik sehingga menimbulkan GERD. Untuk mencegah timbulnya GERD, seseorang yang memiliki berat badan berlebih dapat melakukan olah raga rutin dan mengonsumsi makanan yang rendah kalori untuk menurunkan risiko terkena GERD. - Mengurangi konsumsi kopi dan soda
Minuman yang mengandung kafein tinggi seperti kopi dapat memengaruhi aktivitas asam lambung. Meningkatnya asam lambung dapat memicu melemahnya cincin antara esofagus dan lambung. Konsumsi soda juga memiliki efek yang sama dengan mengonsumsi kopi pada asam lambung. Mengurangi konsumsi kopi dan soda dapat menurunkan risiko timbulnya GERD karena kenaikan asam lambung. Untuk membantu mengurangi konsumsi kopi atau soda, anda dapat menggantinya dengan mengonsumsi air mineral yang lebih sehat. - Mengurangi konsumsi makanan berlemak, pedas dan asam
Makanan yang mengandung lemak yang banyak, berasa pedas maupun asam dapat berakibat kerusakan pada cincin antara esofagus dan lambung. Selain itu, makanan yang pedas dan asam dapat memicu kenaikan asam lambung dan merusak lapisan lambung sehingga meningkatkan risiko terkena GERD. Apabila konsumsi makanan berlemak, pedas dan asam dapat dikurangi, maka dapat menurunkan risiko terkena GERD di masa depan.
Kapan Anda harus ke dokter.my
Penyakit GERD merupakan penyakit yang sering disepelekan sehingga masyarakat datang ke dokter dengan kondisi yang sudah parah. Penanganan penyakit GERD mesti dilakukan memerlukan kerja sama antara dokter dengan pasien agar pasien dapat mematuhi apa yang disarankan oleh dokter. Saat anda telah bertemu dengan dokter anda dan melakukan beberapa tes dan menurut anda memerlukan “Second Opinion” yang dapat mendukung kebutuhan terapi anda, anda dapat menghubungi dokter.my dengan mudah melalui layanan telepon, whatsapp, juga dapat melalui website dengan menyertakan rekam medis Anda (X-ray, MRI) untuk dikonsultasikan dengan dokter spesialis yang berpengalaman.
LAYANAN KAMI
Hubungi kami untuk mengatur jadwal dengan dokter
Sebelum berangkat anda bisa bertanya langsung dengan dokter melalui video call mengenai tindakan dan perawatan anda
Kami memberikan estimasi biaya perawatan yang transparan
Kami akan mengatur transportasi anda antar dan jemput di Airport dan Rumah Sakit
Kunjungan perawat ke rumah secara berkala setelah perawatan dan melaporkan perkembangan pemulihan anda kepada dokter
Kami membantu mengurus dan melengkapi dokumen asuransi anda yang dibutuhkan agar klaim polis dapat di cairkan